Selasa, 13 Desember 2016

TABEL JUMLAH PENDUDUK, PERTUMBUHAN PENDUDUK, JUMLAH KELURAHAN, KK, RW MENURUT KECAMATAN, 2014
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
Peneli tian
Djoko Prakosa
Mayun Nadiasan
Surahma Asti Mulasari
Hotmawati Lidya
Pakpahan
Tujuan
mengkaji keterlibatan masyarakat kawasan terbangun terhadap
kebijakan pengangkutan sampah di kota Semarang (studi khasus perumahan Aryamukti Semarang)

Memperbaiki kelemahan sistem engangkutan kota Amlapura sampah saat ini

Mengetahui manfaat swakelola sampah, pelaksanaan anajemen swakelola sampah, tingkat keberhasilan wakelola sampah, bentuk partisipasi masyarakat dalam manajemen swakelola sampah, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat

menganalisis manajemen
pengangkutan sampah yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan
dan pelaporan di Kota Medan

Metode
Survey Lapangan, Data yang diperoleh di analisa secara diskriptif dengan
menggunakan tabel
distribusi frekwensi

Metode pada SNI 19-2454-2002 digunakan
sebagai metode pendekatan untuk penyelesaian permasalahan pengangkutan sampah. Untuk menentukan tarif yang layak guna menunjang operasional pengangkutan sampah digunakan metode penilaian finansial yaitu Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate
of Return (IRR)
Survey Lapangan, kualitatif dengan rancangan studi
khasus. Analisis data dilakukan dengan explanation-building hasil wawancara, analisis hasil observasi dan analisi dokumen
Survey Lapangan
Lokasi
Semarang
Amlapura
Desan Sukunan dan Gondolayu Lor
Kota Medan
Hasil
Partisipasi masyarakat
dalam pengangkutan sampah pada tahapan perencanaan maupun tahapan pembiayaan cukup tinggi, sedangkan partisipasi pengembang perumahan masih rendah Partisipasi masyarakat
dalam tahapan pelaksanaan
juga cukup tinggi tetapi
kegiatannya dilaksanakan oleh ketua RT/RW sebagai
representasi dari warga
Organisasi pengelola
kebersihan di tingkat
kelurahan belum berjalan
sesuai dengan yang diharapkan
Jumlah alat angkut yang diperlukan guna
Merealisasikan pengangkutan sampah di Kota Amlapura yaitu 4 unit compactor truck untuk mengangkut sampah organik dan 3 unit compactor truck untuk mengangkut sampah anorganik, serta 1 unit arm roll untuk sampah organik dan anorganik dengan
waktu pengangkutan sampah selama 6 jam per hari. Jumlah TPS yang diperlukan adalah berupa bin kontainer dengan kapasitas 0,36 m3 yaitu 213 unit TPS organik dan 137 unit TPS anorganik sedangkan untuk TPS
berupa kontainer dengan kapasitas 4 m3 yaitu 5 unit TPS organik dan 3 unit TPS anorganik. Hasil analisa finansial pada investasi peralatan pengangkut sampah di Kota Amlapura dengan sumber dana 100% biaya investasi bersumber dari pinjaman bank adalah Layak dilaksanakan (asumsi BCR = 1)
Swakelola sampah
Merupakan pemberdayaan
masyarakat dan dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan pemerintah dalam mengelola sampah
menunjukkan bahwa anggaran pengangkutan
sampah, jumlah penduduk, dan tenaga kerja kebersihan secara serempak dan parsial erpengaruh nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari
retribusi sampah di Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar