TABEL JUMLAH
PENDUDUK, PERTUMBUHAN PENDUDUK, JUMLAH KELURAHAN, KK, RW MENURUT KECAMATAN, 2014
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
Peneli tian
|
Djoko Prakosa
|
Mayun Nadiasan
|
Surahma Asti Mulasari
|
Hotmawati Lidya
Pakpahan
|
Tujuan
|
mengkaji
keterlibatan masyarakat kawasan terbangun terhadap
kebijakan
pengangkutan sampah di kota Semarang (studi khasus perumahan Aryamukti
Semarang)
|
Memperbaiki
kelemahan sistem engangkutan kota Amlapura sampah saat ini
|
Mengetahui
manfaat swakelola sampah, pelaksanaan anajemen swakelola sampah, tingkat
keberhasilan wakelola sampah, bentuk partisipasi masyarakat dalam manajemen
swakelola sampah, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
partisipasi masyarakat
|
menganalisis
manajemen
pengangkutan
sampah yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan
dan
pelaporan di Kota Medan
|
Metode
|
Survey
Lapangan, Data yang diperoleh di analisa secara diskriptif dengan
menggunakan
tabel
distribusi
frekwensi
|
Metode
pada SNI 19-2454-2002 digunakan
sebagai
metode pendekatan untuk penyelesaian permasalahan pengangkutan sampah. Untuk
menentukan tarif yang layak guna menunjang operasional pengangkutan sampah
digunakan metode penilaian finansial yaitu Net Present Value (NPV), Benefit
Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate
of
Return (IRR)
|
Survey
Lapangan, kualitatif dengan rancangan studi
khasus.
Analisis data dilakukan dengan explanation-building hasil wawancara, analisis
hasil observasi dan analisi dokumen
|
Survey
Lapangan
|
Lokasi
|
Semarang
|
Amlapura
|
Desan
Sukunan dan Gondolayu Lor
|
Kota
Medan
|
Hasil
|
Partisipasi
masyarakat
dalam
pengangkutan sampah pada tahapan perencanaan maupun tahapan pembiayaan cukup
tinggi, sedangkan partisipasi pengembang perumahan masih rendah Partisipasi
masyarakat
dalam
tahapan pelaksanaan
juga
cukup tinggi tetapi
kegiatannya
dilaksanakan oleh ketua RT/RW sebagai
representasi
dari warga
Organisasi
pengelola
kebersihan
di tingkat
kelurahan
belum berjalan
sesuai
dengan yang diharapkan
|
Jumlah
alat angkut yang diperlukan guna
Merealisasikan
pengangkutan sampah di Kota Amlapura yaitu 4 unit compactor truck untuk
mengangkut sampah organik dan 3 unit compactor truck untuk mengangkut
sampah anorganik, serta 1 unit arm roll untuk sampah organik dan anorganik
dengan
waktu
pengangkutan sampah selama 6 jam per hari. Jumlah TPS yang diperlukan adalah
berupa bin kontainer dengan kapasitas 0,36 m3 yaitu 213 unit TPS organik dan
137 unit TPS anorganik sedangkan untuk TPS
berupa
kontainer dengan kapasitas 4 m3 yaitu 5 unit TPS organik dan 3 unit TPS
anorganik. Hasil analisa finansial pada investasi peralatan pengangkut sampah
di Kota Amlapura dengan sumber dana 100% biaya investasi bersumber dari
pinjaman bank adalah Layak dilaksanakan (asumsi BCR = 1)
|
Swakelola
sampah
Merupakan
pemberdayaan
masyarakat
dan dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan pemerintah dalam mengelola
sampah
|
menunjukkan
bahwa anggaran pengangkutan
sampah,
jumlah penduduk, dan tenaga kerja kebersihan secara serempak dan parsial
erpengaruh nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari
retribusi
sampah di Kota
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar