ALTERNATIF PENGADAAN/MEMBELI TRUK SAMPAH
Di Kota Jakarta Timur, tidak semua sampah dapat
terangkut karena keterbatasan sarana transportasi/truk sampah. Sudin Kebersihan
Jakarta Timur hanya mampu mengangkut sampah sebesar 87,72% atau sekitar 1.746 Ton/hari
(BPS Jakarta Timur, 2014). Artinya sampah tertunda masih ada sekitar 164,82
ton/hari) (8,28%) sampah yang menjadi beban lingkungan setiap hari dan
sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana apabila terakumulasi terus-menerus.
Keterbatasan truk pengangkutan sampah ini harus
secepatnya dicari solusinya, dengan jumlah penduduk tahun 2015 : 2.848.010 jiwa.
Kedepan kawasan ini akan tumbuh cepat menjadi kawasan maju. Sampah yang
dihasilkan oleh penduduk dikumpulkan pada TPS dan kemudian diangkut ke tempat
pengolahan sampah / TPA Bantar Gebang Bekasi yang dikelola oleh Dinas
Kebersihan.
Keterbatasan truk angkutan sampah menyebabkan
sampah-sampah tersebut mengalami keterlambatan untuk segera dibuang ke TPA. Sehingga
sampah yang ditimbun di TPS dan di lingkungan warga akan mengalami proses
pembusukan dan proses ini membawa dampak pada lingkungan, baik udara maupun
tanah serta akan berakibat pada biaya/menurunnya tingkat kesehatan.
Keterbatasan sarana angkut sampah dari TPS ke TPA
salah satu kendalanya adalah investasi pengadaan truk angkutan sampah baru yang
cukup tinggi, serta meningkatnya biaya operasional pengangkutan sampah
merupakan permasalahan yang harus segera dipecahkan oleh Pemerintah Kota
Jakarta Timur.
Solusi yang dibutuhkan adalah mencari teknik pengelolaan
sampah agar diperoleh penanganan sampah yang lebih baik dengan biaya
investasi dan operasional seminimal
mungkin. Untuk mewujudkan pengolahan dan sistem pengangkutan sampah yang lebih
baik, memerlukan biaya yang besar, sehingga pemerintah sebaiknya memilih jenis
truk angkutan sampah yang sesuai dengan ketersediaan anggaran dan membuka
alternatif pengadaan sewa kendaraan truk sampah.
Kajian pengangkutan sampah telah banyak dilakukan,
dari aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, ataupun aspek peran serta
masyarakat. Penelitian sejenis sebelumnya adalah ”Partisipasi Masyarakat
Kawasan Terbangun Terhadap Kebijakan Pengangkutan Sampah Pemerintah Kota
Semarang (Studi Kasus di Perumahan Aryamukti, Semarang, oleh Djoko Prakosa
2003)”, Penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan
pengembang dalam pengangkutan sampah serta mengkaji kebijakan pemerintah yang
telah dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode studi kasus pada kawasan
terbangun perumahan Aryamukti Semarang melalui kegiatan survei dan bersifat
evaluatif.
Penelitian masalah pengangkutan sampah yang di
lakukan oleh Mayun Nadiasan (Udayana, 2009) dengan studi khasus di Kota
Amlapura dengan judul penelitian “Manajemen Pengangkutan Sampah Di Kota
Amlapura”, dimana permasalahan mengenai pengangkutan sampah, terutama pada jam
sibuk disaat timbulnya kemacetan lalu lintas, sehingga banyak sampah yang
terlambat dalam pembungannya ke TPA. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan sistem pengangkutan kota Amlapura sampah saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Surahma Asti Mulasari
(2007), “Manajemen Swakelola Sampah Dusun Sukunan Dan Gondolayu Lor Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta”, dilatar belakangi dengan berbagai permasalahan
sampah yang banyak timbul sejalan dengan kemajuan jaman. Dimana pengangkutan
sampah melibatkan masyarakat, yang dikenal dengan istilah swakelola sampah.
Dengan Studi kasus pada kawasan pemukiman di Sukunan dan Gondolayu Lor
merupakan salah satu daerah yang melaksanakan swakelola sampah.
Penelitian yang dilakukan oleh Hotmawati Lidya
Pakpahan (2009), “Manajemen Pengangkutan Sampah Dalam Rangka Pengembangan Kota
Medan Berwawasan Lingkungan”, mengkaji masalah kecenderungan jumlah penduduk kota
yang semakin meningkat serta diikuti kegiatan kota yang makin berkembang,
menimbulkan dampak peningkatan dan bervariasinya buangan sampah/limbah
masyarakat kota. Dalam Penelitian ini pengangkutan sampah dipengaruhi 5 aspek
yaitu : pembiayaan, kelembagaan, hukum, teknik operasional dan peran serta
masyarakat.
Dalam
penelitian ini dilakukan :
o
Analisis
beban biaya pengangkutan sampah dari sumber ke TPA.
o
Proyeksi
jumlah penduduk dan PDRB sebagai variabel timbulan sampah, estimasi timbulan
sampah sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk dan PDRB.
o
Estimasi
jumlah/jenis kebutuhan truk sampah dan alternatif pengadaan truk sampah dengan
cara beli dan/atau sewa.
Kota Jakarta Timur sebagai daerah
urban yang sekaligus merupakan bagian dari ibu kota Negara RI terbagi dalam 10
wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 2.848.010 jiwa
dengan timbulan sampah 8.458,59 m3/hari atau 2.010,93 ton/hari perlu
segera dicarikan solusinya. Terutama kurangan truk sampah juga dana.
Penulis ingin menekankan pembahasan
masalah bagaimana nenekan beban biaya/efisiensi atas anggaran operasional timbulan sampah dengan
memproses sampah di sumber melalui pemanfaatan teknologi incenerator sehingga
tersedia anggaran untuk membeli truk dan dikaitkan dengan estimasi kebutuhan
kendaraan pengangkut sampah perkotaan.
Dari latar belakang teori yang ada bahwa peningkatan
timbulan sampah dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya adalah tingkat
pertumbuhan penduduk dan Product
Domestik Regional Brutto (PDRB), (Syafrudin, 1997 dan
Irawan, 2005).
Kemudian meningkatnya jumlah timbulan sampah akan
berpengaruh linear kepada penyediaan jumlah armada truk pengangkut sampah yang
ada, khususnya jenis tipper truck. Pengangkutan sampah di Jakarta Timur
dilakukan oleh Sudin Kebersihan. Sampai saat ini jumlah truk milik Sudin
Kebersaihan Jakarta Timur belum mencukupi untuk mengangkut volume sampah agar
sampah dapat terangkut seluruhnya dalam satu hari.
Penanganan
kebersihan di Jakarta Timur dilaksanakan oleh Sudin Kebersihan Jakarta Timur, tahun
2015
dengan jumlah truk operasional 176 unit (terdiri dari tipper truk = 77 unit, armroll = 62 unit dan
Compactor = 37
unit).
Berdasarkan
data Dinas Kebersihan DKI Jakarta, sampah yang dapat tertangani ± 87,72 % dan
sisanya masih dibuang ke sungai, dibakar atau dipakai untuk menimbun.
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
(Nopember
2015. Herman Herbandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar