MENGHITUNG TIMBULAN SAMPAH KOTA
Populasi dan Sampel
(unit analisis penelitian)
Ruang lingkup
penelitian dibatasi dalam dua bagian, yaitu ruang lingkup materi dan ruang
lingkup wilayah.
A. Ruang
Lingkup Materi
Lingkup materi pada penelitian
adalah :
1.
Aspek
Estimasi volume timbulan sampah yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan PDRB
per kapita.
2.
Aspek
efisiensi beban biaya atas timbulan sampah dengan mengolah sampah di sumber dan
tersedianya anggaran belanja truk.
3.
Teknis
pemilihan jenis dan jumlah kebutuhan truk sampah.
4.
Aspek
alternatif pengadaan truk sampah apakah dengan cara beli dan/atau sewa yang
dikaitkan dengan anggaran yang tersedia.
B. Ruang
Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah penelitian adalah kota Jakarta Timur yang memiliki luas yaitu ±188,03
Km2 dengan kepadatan
penduduk mencapai ± 15.047 jiwa/Km2, Jumlah Penduduk (yang padat) mencapai 2.848.010 jiwa
dan jumlah rumah tangga sebanyak 708.887 KK. Tingkat pertumbuhan penduduk di
Kota Jakarta Timur 1,03% per
tahun. (BPS 2014).
Teknik Pengumpulan
Data
Metode pengumpulan
data, menguraikan bagaimana cara peneliti mengumpulkan data yang sifatnya
primer maupun sekunder. Data primer : wawancara, observasi. Data sekunder : Laporan
dari berbagai sumber, media cetak, literatur dan kepustakaan lainnya, diuraikan
lembaga atau lainnya sebagai nara sumber. Dalam penelitian ini penulis lebih
banyak menggunakan data sekunder.
Teknik pengumpulan
data merupakan prosedur standar dan sistematis untuk memperoleh data yang
diperlukan, berupa data sekunder dan data primer sesuai dengan parameter
penelitian.
Untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan
teknik :
1.
Data
Primer, guna mendapatkan data akurat
dilakukan antara :
a.
Pengamatan
langsung (observasi langsung) Pengambilan data langsung di lapangan tentang
persampahan dan kendaraan operasional pengangkutan sampah yang ada, dengan
kunjungan langsung ke lokasi dengan mengambil gambar.
b.
Wawancara
pada responden merupakan sampel yang terlibat dalam pengangkutan sampah dan Foto
dokumentasi kegiatan penelitian. Peneliti
mendapatkan data dilakukan pengambilan sampel Responden secara acak, karena
anggota populasi dianggap homogen.
2.
Data
Sekunder, Pengumpulan
data sekunder melalui data tertulis, literatur, peneliti terdahulu, media
cetak, kepustakaan dan instansi terkait (Dinas Kebersihan Prov. DKI Jakarta, Sudin
Kebersihan Jakarta Timur, BPS Jakarta Timur)
Jenis dan Sumber
Data
Dalam penelitian ini membutuhkan
dua jenis data :
1.
Data Primer, langsung diperoleh
pada sumber pertama. Data primer dapat berupa data kuantitatip maupun
kualitatip yang diperoleh dengan melakukan survei lapangan, wawancara,
penelitian langsung di lapangan. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah
:
o
Data
dari pengelola sampah di Jakarta Timur
o
Data
dari responden di lokasi penelitian
o
Foto
dokumentasi kegiatan penelitian
2.
Data Sekunder, data dari
beberapa instansi terkait yang berhubungan dengan pengangkutan sampah. Data
sekunder pada penelitian adalah :
o
Data
kependudukan dan PDRB dari BPS Jakarta Timur.
o
Data
persampahan dari Dinas Kebersihan Prov. DKI Jakarta
o
Data
dari Sudin Kebersihan Jakarta Timur, Data kendaraan dan teknis angkutan sampah
Teknik Pengolahan
Data
Dengan pengukuran
variabel yang diteliti dan bagaimana mengimplikasikan indikator/parameter
variabel tersebut dalam instrumen penelitian. Pengujian instrumen dan model
yang digunakan (uji validitas, reliabilitas, transformasi pengukuran dan uji
kalayakan model yang dipilih, teknik analisis data (model-model pengujian),
desain hubungan variabel (dalam bagan) dan berikut asumsi matematisnya dari
model yang dibangun.
Prediksi Jumlah penduduk :
Pn
= Po
* (1 + r )n
Keterangan
:
Pn
= prediksi jumlah penduduk tahun ke
– n (jiwa)
Po
= jumlah penduduk saat ini (jiwa)
r
= pertumbuhan
penduduk rerata (%)
n
= tahun
Prediksi PDRB :
Pt
= P
* (1 + r )t
Keterangan
:
Pt
= besar PDRB tahun ke – t (Rp.)
P = besar
PDRB sekarang (Rp.)
r
= pertumbuhan
PDRB rerata (%)
t
= tahun
Koefisien Penentu (Prediktor)
= R2.
Koefisien penentu merupakan indikator adanya
hubungan saling mempengaruhi yang signifikan dari satu variabel bebas atau
lebih terhadap variabel tak bebas sebagai target/sasaran pencarian hasil akhir
penelitian. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisisen korelasi
(Ismiyati, 2005) adalah :
a. Y = a
+ bx
b. Y = a
+ b1x1 + b2x2 + bnxn
Keterangan
:
Y
= Tingkat
pertumbuhan timbulan sampah perkapita merupakan variabel tak bebas
Yi
= Tingkat pertumbuhan timbulan sampah perkapita tahun ke-i
Xi
= Tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun (%), merupakan
variabel bebas.
a1,
a2 = Koefisien
x
b1,
b2 = Konstanta
Untuk menentukan nilai koefisien penentu digunakan
program pengolah data statistik/keuangan Excell 2010 dari Software Microsoft Window 8 dengan memilih regresi linear, model trendline yang terjadi dari hubungan
variabel Y dan X1 X2 masing-masing komponen.
Data primer dan data
sekunder
Data primer dan sekunder yang
dikumpulkan dipilah sesuai dengan variabel dan karakteristik datanya. Data
disajikan dalam bentuk :
1. Tabulasi data, untuk
data berbentuk angka
2. Data narasi untuk data
kualitatif, dari data berbetuk jawaban cerita atau argumentasi, persepsi,
aspirasi maupun keinginan dari operasional kebersihan.
Analisis data dalam penelitian ini,
digunakan analisa statistik yang
berfungsi menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian, antara lain :
○ Variabel Timbulan Sampah
○ Jumlah penduduk : laju
timbulan sampah sejalan dengan meningkat dan bertambahnya jumlah penduduk.
○ PDRB per kapita
Terdapat
berbagai variabel yang harus dipertimbangkan dalam usaha pengadaan truk
angkutan sampah, agar dapat menjamin mengangkut sampah dalam satu hari.
Rumus proyeksi
penduduk. Dalam demografi, dikenal beberapa rumus untuk menghitung proyeksi
penduduk, salah satunya adalah rumus proyeksi penduduk geometris. Rumus
proyeksi geometris pertumbuhan penduduk dan PDRB (Kadoatie, 2005) adalah
sebagai berikut :
1.
Proyeksi
penduduk
Pn = Po ( 1 + r )n
Keterangan :
Pn = prediksi
penduduk pada tahun (jiwa)
Po = penduduk pada awal tahun (jiwa)
1 = angka
konstanta
r = angka
pertumbuhan penduduk (%)
n = jumlah
rentang tahun dari awal laju tahun n
2.
Prediksi
tingkat pertumbuhan PDRB
Pt =
P ( 1 + i )t
Keterangan :
Pt = Prediksi PDRB tahun ke t (Rp.)
P = besar PDRB awal tahun (Rp.)
1 = angka konstanta
i = angka pertumbuhan PDRB rata2
(%)
t = jumlah rentang tahun dari awal laju tahun t
3.
Volume
timbulan sampah
Satuan
timbulan sampah dinyatakan sebagai satuan skala liter per orang per hari,
dimana satu orang menghasilkan sampah sebanyak 2,97 liter per hari (Dinas Kebersihan Prov. DKI
Jakarta). Volume timbulan sampah = Jumlah penduduk x 2,97 liter/orang/hari.
Estimasi volume sampah
Estimasi
timbulan sampah, rumus menghitung volume sampah :
VS = P0 x v
Keterangan:
VS = Volume timbulan sampah
P0 = Jumlah penduduk
v = rata2
volume sampah (2,97 liter/orang/hari)
4.
Mengolah sampah di sumber dengan teknologi incinerator yang dapat
mereduksi sampah hingga 69,2 % (4.500 ton per hari) atau yang tersisa untuk
diangkut hanya 30,8% (2.000 ton per hari) (data DKI Jakarta)
5.
Jumlah kebutuhan Truk sampah. Untuk estimasi jumlah kebutuhan truk
sampah antara lain dapat menggunakan variable/parameter sebagai berikut:
a. Waktu pengangkutan
per ritasi (tA) .
Keterangan :
tA = Waktu
angkut (jam)
tin = Waktu menaikkan dan mengosongkan
kontainer (jam)
tout = Waktu menurunkan kontainer (jam)
SG = Jarak dari garasi-TPS-TPA (km)
V1 = Kecepatan isi (km/jam)
V0 = Kecepatan kosong (km/jam)
b. Jumlah kebutuhan
truk (nt)
Truk =
Keterangan :
nt = Jumlah
truk yang diperlukan (unit)
VS = Jumlah
volume timbulan sampah (m3)
VT = Volume truk sampah (rata210
m3)
P
= jumlah
ritasi per hari (1,5 rit)
CS = Kompaksi sampah dalam truk (1,2)
Devinisi,
operasional dan pengukuran variabel
Proyeksi
Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan PDRB
Proyeksi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui korelasi terhadap peningkatan pertumbuhan kedua variabel terkait
dengan timbulan sampah yang akan terjadi. Alasan yang dipakai adalah
peningkatan jumlah jiwa akan sangat menambah timbulan sampah karena konsumsi
bertambah, begitu juga PDRB juga akan terpengaruh. Rumus rujukan pertumbuhan
jumlah penduduk dan PDRB (Kodoatie, 2005) adalah :
○ Proyeksi
jumlah penduduk :
Pn = Po * (1 + r )n
Keterangan
:
Pn
= Proyeksi
jumlah penduduk tahun ke – n (jiwa)
Po
= jumlah
penduduk saat ini (jiwa)
r
= pertumbuhan
penduduk rerata (%)
n
= tahun
○ Prediksi jumlah PDRB per kapita :
Pt
= P * (1
+ r )t
Keterangan
:
Pt
= besar PDRB tahun ke – t (Rp.)
P = besar PDRB sekarang (Rp.)
r
= pertumbuhan
PDRB rerata (%)
t
= tahun
Sampah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 Tentang
Persampahan, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Sedangkan menurut SNI-19-2454-2002, sampah adalah
limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan anorganik yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Limbah padat atau sampah merupakan salah
satu bentuk limbah yang terdapat pada lingkungan. Bentuk, jenis dan komposisi
limbah padat sangat dipengaruhi oleh tingkat budaya masyarakat dan kondisi
alamnya. Sampah padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang sebagian
besar masyarakat dianggap tidak bermanfaat sehingga harus dibuang.
Teknik Analisis
Data Pertumbuhan Penduduk
Data laju pertumbuhan penduduk di Jakarta Timur
sebesar 1,03% per tahun (BPS Kota
Jakarta Timur, 2014). Untuk selanjutnya dengan dasar data tersebut dapat dibuat
proyeksi jumlah penduduk untuk kurun waktu 10 tahun ke depan terhitung mulai
tahun 2010 sampai dengan 2020 sebagai berikut :
Jumlah penduduk tahun 2010 (Po) = 2.705.763 Jiwa.
Tingkat pertumbuhan rerata ( r ) = 1,03
% = 0,0103
Propyeksi penduduk : (Pn) = Po *
(1 + r )n = Po *
(1 + 0,0103 )n
Sebagai dasar analisis pertumbuhan jumlah penduduk
dipakai data sensus penduduk Jakarta Timur tahun 2010 dan proyeksi sampai
dengan 2020. Jika terhitung mulai tahun 2010 nilai (n) diambil 10 tahun, maka
(tahun 2020) P10 = 2.705.763 * (1,0103)10 = 2.997.735 Jiwa.
Prediksi
PDRB
Prediksi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui korelasi terhadap peningkatan pertumbuhan kedua variabel terkait
dengan timbulan sampah yang akan terjadi. Alasan yang dipakai adalah
peningkatan PDRB akan sangat mempengaruhi timbulan sampah karena konsumsi juga
bertambah.
Sebagai dasar analisis berdasarkan pada tingkat
pendapatan, pola konsumsi dan penyediaan kebutuhan hidup penduduk wilayah
penelitian diasumsikan setara dengan PDRB perkapita (Syafrudin, 1977).
Hubungannya adalah pengaruh volume buangan sampah ke TPA dari hasil peningkatan
konsumsi masyarakat terhadap luas area buangan untuk prediksi kurun waktu 10
tahun berikutnya.
Data analisis prediksi peningkatan PDRB yang
digunakan berdasarkan data pertumbuhan PDRB Kota Jakarta Timur mulai awal tahun
2010 hingga tahun 2020. Rumus rujukan pertumbuhan jumlah penduduk dan PDRB
(Kodoatie, 2005) adalah :
Pn = Po (1 +
r)n
Keterangan
:
Pn
=
Prediksi jumlah penduduk tahun ke n (jiwa)
Po
= jumlah penduduk saat ini (jiwa)
r = pertumbuhan penduduk rata-rata (%) n = tahun
Pt = P
(1 + r)t
Keterangan
:
Pt = besar PDRB tahun ke – t (Rp.)
P = besar PDRB sekarang (Rp.)
R = pertumbuhan
PDRB rerata (%)
t
= tahun
Prediksi Timbulan Sampah di Jakarta Timur
Data yang dihitung berikutnya adalah prediksi timbulan
sampah Jakarta Timur dalam kurun waktu 10 tahunan terhitung mulai tahun 2010 hingga
tahun 2020, selanjutnya dianalisis secara berpasangan antara pertumbuhan
penduduk terhadap timbulan sampah serta pertumbuhan PDRB terhadap hal yang sama
untuk mendapatkan trendline
faktor nilai
koefisien korelasi dari hasil regresi dua variabel terkait.
Untuk menentukan nilai koefisien penentu digunakan
program Excell
dari Software Window.8
dengan memilih model trendline
yang terjadi dari
hubungan variabel Y (Volume Timbulan sampah),
X1 (Jumlah penduduk) dan X2 (PDRB per kapita)
masing-masing komponen.
Dengan pengukuran
variabel yang diteliti dan bagaimana mengimplikasikan indikator/parameter
variabel tersebut dalam instrumen penelitian. Pengujian instrumen dan model yang
digunakan (uji validitas, reliabilitas, transformasi pengukuran dan uji
kalayakan model yang dipilih, teknik analisis data (model2 pengujian), desain
hubungan variabel (dalam bagan) dan berikut asumsi matematisnya dari model yang
dibangun.
Prediksi Jumlah penduduk :
Pn
= Po * (1 + r )n
Keterangan
:
Pn
= Prediksi jumlah penduduk tahun ke – n (jiwa)
Po
= jumlah penduduk saat ini (jiwa)
r
= pertumbuhan penduduk rerata (%)
n
= tahun
Prediksi PDRB :
Pt
=
P * (1 + r )t
Keterangan
:
Pt
= besar PDRB tahun ke – t (Rp.)
P = besar PDRB sekarang (Rp.)
r
= pertumbuhan PDRB rerata (%)
t
= tahun
Koefisien Penentu (Prediktor)
= R2.
Koefisien penentu merupakan indikator adanya
hubungan saling mempengaruhi yang signifikan dari satu variabel bebas atau
lebih terhadap variabel tak bebas sebagai target/sasaran pencarian hasil akhir
penelitian. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisisen korelasi
(Ismiyati, 2005) adalah :
a. Y = a + bx
b. Y = a + b1x1 + b2x2 + bnxn
Keterangan
:
Y
= Tingkat
pertumbuhan timbulan sampah perkapita merupakan variabel tak bebas
Yi
= Tingkat pertumbuhan timbulan sampah perkapita tahun
ke-i
Xi
= Tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun (%), merupakan
variabel bebas.
a1,
a2 = Koefisien x
b1,
b2 = Konstanta
Untuk menentukan nilai koefisien penentudigunakan
program pengolah data statistik/keuangan Excell 2010 dari Software Microsoft Window 8 dengan memilih regresi linear, model trendline yang
terjadi dari hubungan variabel Y dan X1 X2 masing-masing
komponen.
Desain Bagan
Pengujian (Hipotesis) dan Asumsinya
Analisis Uji Korelasi Sederhana. Analisis yang
digunakan adalah analisis korelasi sederhana dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara Jumlah penduduk terhadap
volume timbulan sampah. Hubungan dua variabel dikatakan positip jika nilai dua
variabel terkait saling mendukung dan hubungan dua variabel dinyatakan negatip
jika kedua variabel tidak saling mendukung terhadap tujuan yang ingin diperoleh
dalam suatu penelitian.
Analisis korelasi berganda digunakan dalam
penelitian ini untuk mendapatkan kesimpulan bahwa di dalam hasil analisa
terdapat hubungan sebab dan akibat yang kuat pada dua variabel atau lebih
veriabel secara bersamaan (Ismiyati, 2005).
Jadwal
penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2014 hingga Juni
2015. Lokasi/tempat penelitian
mencakup seluruh wilayah Jakarta Timur yang terdiri atas sepuluh kecamatan, yaitu: Kecamatan
Matraman, Jatinegara, Pulogadung, Kramatjati, Cakung, Pasar Rebo, Duren Sawit,
Makasar, Ciracas, dan Cipayung.
Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan dapat penulis uraikan dalam langkah-langkah penelitian sebagai
berikut :
1.
Melakukan studi literatur/pustaka, agar
diperoleh gambaran permasalahan yang dihadapi oleh Sudin Kebersihan Jakarta
Timur, dan bahan perbandingan dari beberapa kinerja pengangkutan sampah
lainnya. (BAB I).
2.
Mengumpulkan data-data menggunakan yang
terkait dengan, beban biaya angkut sampah, jumlah penduduk, jumlah PDRB per
kapita, vol.timbulan sampah, jenis truk Sampah, alternatif pengadaan truk,
serta data lain yang mendukung penelitian ini. (BAB II).
3.
Mengumpulkan data sekunder yang
dibutuhkan dalam analisa : proyeksi penduduk, proyeksi PDRB per kapita,
perkembangan ekonomi, vol. timbulan sampah, teknologi incenerator yang dapat
mereduksi sampah 69,2%, model pemilihan truk, anggaran pengadaan truk, data
pertumbuhan ekonomi dan industri dan pendukung lainnya. (BAB II).
4.
Mengolah dan menganalisa data penelitian
sehingga diperoleh gambaran secara teknis dari berbagai parameter yang
dibutuhkan dalam mengevaluasi indikator, menyusun proyeksi volume timbulan
sampah dan mengolah sampah di sumber. (BAB III)
5.
Menyusun model kebutuhan/jenis truk sampah. Sehingga diperoleh model yang dapat
diterapkan agar diperoleh komposisi jenis truk yang lebih baik dari kondisi
sebelumnya. (BAB IV)
6.
Keluaran yang diharapkan dari proses di atas adalah : Terjadinya efisiensi
beban biaya atas timbulan sampah dan dapat menjelaskan pengaruh variabel jumlah
penduduk dan PDRB per kapita terhadap volume timbulan sampah. Dan analisis
alternatif jenis truk dan alternatif pengadaan truk sampah dengan menyesuaikan pada
anggaran yang tersedia. (BAB IV)
7.
Menyusun
simpulan dan saran dari hasil yang diperoleh dalam proses analisis. (BAB IV)
EFISIENSI BEBAN
BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA
TIMUR
(Nopember
2015. Herman Herbandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar