PEMBAHASAN HIPOTESIS ( TUJUAN PENELITIAN )
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
Dari uraian di atas yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.
Apakah
dengan pengelolaan sampah di sumber dengan memanfaatkan teknologi incenerator
dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang diangkut ke TPA, sehingga dapat
mengurangi beban biaya angkut dan pada akhirnya dapat tersedianya anggaran
pengadaan truk.
2.
Berapa
jumlah penduduk dan proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2020 dan PDRB kota
Jakarta Timur sebagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan volume
timbulan sampah.
3.
Berapa
estimasi jumlah truk yang dibutuhkan sesuai dengan volume sampah yang
dihasilkan Jakarta Timur untuk mengangkut sampah tersebut dalam satu hari.
4.
Jenis
truk sampah apa yang tersedia dan alternatif pengadaan truk sampah dikaitkan
dengan anggaran yang tersedia
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi beban
biaya angkut sampah dan menyediakan anggaran belanja truk sampah. Untuk
mengetahui proyeksi penduduk dan PDRB per kapita, timbulan sampah dan kebutuhan
unit truk sampah. Secara
terperincitujuan kegiatan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1.
Mengetahui
efisiensi beban biaya angkut sampah dan menyediakan anggaran belanja truk
sampah;
2.
Mengetahui
proyeksi penduduk dan PDRB per kapita kota Jakarta Timur;
3.
Mengetahui
estimasi volume timbulan sampah dan mengkaji apakah penyebab sampah tidak dapat
terangkut seluruhnya dalam satu hari;
4.
Mengetahui
model/opsi kebutuhan truk operasional angkutan sampah yang berhubungan dengan
jumlah, jenis dan kondisikendaraan angkutan sampah;
5.
Mengetahui
alternatif bentuk pengadaan
kendaraan/truk yang paling relevan dengan kondisi anggaran (cara beli dan/atau
sewa).
Pengujian Hipotesis
Analisis Uji Korelasi Sederhana. Analisis yang
digunakan adalah analisis korelasi sederhana dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara Jumlah penduduk terhadap
volume timbulan sampah. Hubungan dua variabel dikatakan positip jika nilai dua
variabel terkait saling mendukung dan hubungan dua variabel dinyatakan negatip
jika kedua variabel tidak saling mendukung terhadap tujuan yang ingin diperoleh
dalam suatu penelitian.
Analisis korelasi berganda digunakan dalam penelitian
ini untuk mendapatkan kesimpulan bahwa di dalam hasil analisa terdapat hubungan
sebab dan akibat yang kuat pada dua variabel atau lebih veriabel secara
bersamaan.
Berdasarkan perumusan masalah
dan kerangka pemikiran penelitian, pengembangan hipotesis penelitian, maka
hasil pembahasan atas hipotesis didapati rumusan sebagai berikut :
1. Proyeksi penduduk dan PDRB per
kapita berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume timbulan sampah
dan dapat digunakan sebagai estimasi peningkatan volume timbulan sampah.
Dari estimasi volume timbulan sampah dapat diperkiraan jenis/jumlah truk yang
dibutuhkan agar sampah dapat terangkut dalam satu hari. Karena penambahan ritasi kendaraan tidak
memungkinkan lagi mengingat jarak TPA yang cukup jauh dan kemacetan lalu lintas
jalan menuju TPA (20 – 30 Km).
2.
Efisiensi
beban biaya atas timbulan sampah dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi
pemusnahan sampah langsung di sumbernya dalam hal ini dengan teknologi incinerator, sehingga diharapkan
dapat menghemat APBD DKI Jakarta. Sehingga pada 2017, dengan pengelolaan sampah
di sumber sejumlah 4.500 ton sampah per hari, diharapkan dapat menghemat
anggaran 69,2 persen per tahun, atau Rp 486 miliar dari total anggaran Rp 702
miliar. Akhirnya hanya mengeluarkan anggaran untuk 2.000 ton sampah per hari
saja, yakni Rp 216 miliar pertahun. Maka, dengan kondisi seperti ini, Pemprov
DKI memiliki anggaran untuk membeli truk pengangkut sampah (Pemda mempunyai
anggaran lagi untuk beli truk).
Wilayah DKI Jakarta Jakarta Timur
.
Timbulan sampah 2017 6.500 ton/hari 2.053
ton/hari
Biaya tanpa incinerator 702 M (Rp.) 320 M (Rp.)
Kebutuhan truk 1.570 unit
truk 480 unit truk
Pengurangan incinrtr (69,2%) 4.500 ton/hari 632
ton/hari
Penghematan biaya 486 M (Rp.) 5,5 M (Rp.)
Sisa sampah yg diangkut 2.000 ton/hari 912
ton/hari
Biaya angkut dg incinerator 216 M
(Rp.) 98 M
(Rp.)
Kebutuhan truk 483
unit truk 174
unit truk
3. Alternatif pengadaan truk sampah
(dikaitkan dengan anggaran yang tersedia), dapat dipilih dengan cara beli
dan/atau sewa. Kendaraan dengan
teknologi konvensional (harga lebih murah), pengadaan kendaraan dapat dengan
cara beli. Tapi sebaliknya kendaraan dengan teknologi yang lebih tinggi (harga
lebih mahal) pengadaan kendaraan dapat dengan cara sewa.
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
(Nopember 2015. Herman Herbandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar