JENIS TRUK SAMPAH
1.
TIPPER
TRUCK
Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan / menurunkan /
mengangkat BAK dengan sudut angkat sekurang-kurangnya 45o
FUNGSI ALAT: Untuk
mengangkut sampah dari
sumber / Transfer Depo / Transfer Station keIPST/ WTE/
TPA
Kelengkapan Alat : kaca
spion iri kanan, Towing hitch, Hydraulic jack, Tas peralatan beserta peralatannya,
Tambang penarik (Tow Rope), Pemadam kebakaran yang digantung di dalam kabin, Perangkat
P3K
Kelebihan Alat : Biaya
investasi,
pemeliharaan lebih murah,
mudah diperbaiki dan teknologi convensional.
Kekurangan Alat : Sampah
dimuat ke bak truk dengan sovel loader atau dengan tenaga manusia. Sampah mudah
jatuh dari bak truk, kurang bersih/ higienis, Estetika kurang baik, tidak praktis
dalam pengoperasian, diperlukan banyak tenaga kerja.
2.
ARMROLL
TRUCK
Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan / menurunkan /
mengangkat container dengan sudut angkatsekurang-kurangnya 45o
FUNGSI ALAT : Untuk
mengangkut sampah di dalam container (CON) dari TPS (Transfer Depo / TPST) atau
sumber sampah ke TPA atau TIPST
Kelengkapan Alat : 2 kaca
Spion iri kanan, Towing hitch, Hydraulic jack, Tas Peralatan beserta
peralatannya, Tambang penarik (Tow Rope), Pemadam kebakaran yang digantung
didalam kabin, Perangkat P3K
Kelebihan Alat :
Container sampah dapat cepat ditarik/diturunkan
ke bak truk dengan armroll. praktis dalam pengoperasian, Tidak memerlukan
banyak kru.
Kekurangan Alat : kurang bersih/higienis,
Estetika kurang baik. Biaya investasi dan pemeliharaan sedang.
3.
COMPACTOR
TRUCK
Spek : Dilengkapi alat pengangkat hidrolis
untuk menaikkan / menurunkan / mengangkat BAK dengan sudut angkat sekurang-kurangnya
45o
FUNGSI ALAT : Untuk
mengangkut sampah terpadatkan dari sumber / Transfer Depo / Transfer Station ke
IPST / WTE/ TPA
Kelebihan Alat : sampah
terangkut lebih banyak, Lebih bersih dan higienis, Estetika baik, Praktis dalam
pengoperasian, Tidak diperlukan banyak tenaga kerja.
Kekurangan Alat : Harga
relatif mahal, Biaya investasi dan pemeliharaan lebih mahal, Waktu pengumpulan
lama bila untuk sistem door to door.
4. STREET
SWEEPER TRUCK
/ TRUK PENYAPU JALAN.
Spek : Dilengkapi dengan alat penghisap sampah
Kapasitas 6 m3.
FUNGSI ALAT : Untuk
mengumpulkan dan mengangkut
sampah jalanan dari jalan-jalan protokol.
Kelebihan : Pengoperasian
lebih cepat, Sesuai untuk jalan-jalan protokol yang memerlukan pekerjaan cepat,
Estetis dan hygienis, Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak
Kekurangan : Harga
lebih mahal, Perawatan lebih mahal.
5. SOVEL
LOADER (ALAT
BERAT)
FUNGSI ALAT : Untuk
mengangkat / memuat sampah sampah ke dalam bak truk tipper. Harga perlehan dan
biaya operasional relatif mahal.
Penanganan
kebersihan di Jakarta Timur dilaksanakan oleh Sudin Kebersihan Jakarta Timur,
dengan jumlah truk operasional 176 unit (terdiri dari tipper truk = 77 unit,
armroll = 62 unit dan Compactor = 37 unit) (2015). Truk kecil riil bermuatan 1,5 ton, Truk besar ukuran 6 ton.
Jumlah
pengadaan truck sampah yang ideal ialah mengadakan truk sesuai kebutuhan. Namun
dengan keterbatasan anggaran, maka dapat dipilih beberapa model pengadaan
dengan mempertimbangkan : jenis truk,
harga, etetika dan biaya operasional. Penulis menawarkan tiga model pengadaan
truk sampah dengan
perbandingan yaitu : Tipper :
Armroll truck : Compactor.
Beberapa alternatif pilihan jenis
truk sampah yang dapat dipertimbangkan perbandingan jumlah : tipper truck,
armroll truk dan compactor truk. Model komposisi pilihan yang dapat dipilih
ialah dengan perbandingan truk sebagai berikut : Perbandingan (tipper : armroll
: compactor) Model 1:2:3 (1
unit tipper berbanding
2 unit armroll
dan berbanding 3 unit
compactor), atau Model 3:2:1, atau Model 1:1:1. Masing-masing alternatif tersebut berbeda dalam
hal pembiayaan / investasi, biaya operasional dan estetika. Model
pengadaan yang dipilih dapat menyesuaikan dengan ketersediaan APBD.
Beban biaya yang ditanggung Pemprov. DKI yang besar
dan meningkat setiap tahunnya menyebabkan pemerintah tidak mampu membeli truk
yang cukup.
Akibat jumlah truk yang kurang, berakibat kondisi
sampah di Jakarta Timur belum semua dapat terangkut ke TPA dalam satu hari, hal
ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini.
Besarnya penduduk dan keragaman aktivitas di Jakarta
Timur, mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan masalah sampah. Dinas Kebersihan perkirakan sekitar
87,72% sampah yang dapat terangkut ke TPA dalam satu hari.
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan
aktivitas penduduk yang berarti juga peningkatan jumlah timbulan sampah.
Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di masa mendatang
merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian sistem
pengelolaan persampahan.
Prakiraan timbulan sampah akan merupakan langkah
awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan. Satuan timbulan sampah
di Jakarta dinyatakan sebagai satuan skala liter per orang per hari, yaitu 2,97
liter/orang/hari (0,71 kg/orang/hari).
Aspek
pembiayaan merupakan sumber daya penggerak agar roda sistem pengelolaan
persampahan dapat bergerak dengan lancar. Diharapkan bahwa sistem pengelolaan
persampahan di Jakarta Timur akan menuju pada tercukupinya anggaran pengelolaan
sampah, dengan beberapa alternatif pengadaan truk sampah.
Hasil yang diperoleh dari nilai R2
(penentu) sebesar = 0,99 yaitu nilai prediktor antara pertumbuhan penduduk
terhadap timbulan sampah mulai tahun 2010 hingga tahun 2020.
Selanjutnya adalah nilai koefisien korelasi antara
tingkat pertumbuhan PDRB dengan timbulan sampah diperoleh nilai R2 sebesar = 0,99, dengan dasar kedua hasil yang diperoleh
terhadap timbulan sampah mulai tahun 2010 hingga tahun 2020.
Selanjutnya adalah nilai koefisien korelasi antara
tingkat pertumbuhan PDRB dengan timbulan sampah diperoleh nilai R2 sebesar = 0,99, dengan dasar kedua hasil yang diperoleh
dilakukan pembahasan serta pengambilan kesimpulan.
Nilai R2 > 0,8 artinya hubungan antara kedua variabel yang
dihitung sangat kuat karena
mendekati angka 1 (sempurna) untuk saling mempengaruhi satu dengan yang lain
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Hubungan kedua
variabel terkait sangat signifikan maka data proyeksi pertumbuhan/timbulan
sampah dapat dipakai sebagai acuan untuk untuk kegiatan operasional persampahan
dan penyusunan anggaran.
Langkah awal yang dapat diambil dengan melakukan
analisis pada jumlah penduduk, PDRB, volume timbulan sampah dan sampah tak
terangkut tiap harinya, analisis efisiensi beban biaya atas timbulan sampah dan
usaha mengolah sampah di sumber yang dapat mereduksi sampah hinggan 69,2 %.
Selanjutnya dilakukan perhitungan proyeksi
pertumbuhan penduduk serta tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Brutto
(PDRB) selama kurun waktu 10 tahunan terhitung mulai tahun 2010 sampai dengan
2020.
Dari hasil proyeksi kedua variabel ini akan
diperoleh gambaran tingkat pertumbuhannya untuk kemudian dikomparasikan
terhadap prediksi volume timbulan sampah yang akan dihasilkan pada waktu yang
sama.
Berikutnya dilakukan visualisasi data dalam bentuk
grafik yang digunakan untuk diketahui trendline yang terjadi, dari
gambar ini akan dimunculkan nilai koefisien korelasi R2 antara
pertumbuhan penduduk dan tingkat pertumbuhan PDRB terhadap volume timbulan
sampah yang akan dihasilkan. Jika nilai mendekati angka satu (1) maka artinya
variabel-variabel tersebut mempunyai kontribusi hubungan maupun pengaruh yang
signifikan terhadap timbulan sampah.
EFISIENSI BEBAN BIAYA ATAS TIMBULAN SAMPAH DAN ESTIMASI KEBUTUHAN KENDARAAN SAMPAH JAKARTA TIMUR
(Nopember
2015. Herman Herbandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar