NULIS PUISI SUSAH
Ketrampilan menulis perlu diberikan kepada anak-anak
kita. Saya sendiri pernah menulis berbagai artikel, cerpen. Tapi yang belum
pernah berhasil saya tulis adalah menulis puisi. Mungkin saya sama sekali tak
berbakat nulis puisi. Dulu waktu masih di SMA 29 Jakarta, saya pernah coba
nulis puisi. Senang sekali rasanya waktu itu karna puisi saya ---oleh redaksi
majalah dinding sekolah--- bisa ditempel
di majalah dinding sekolah. Puisi itu menggambarkan perpisahan saya dengan seorang
teman (wanita) di stasiun Gambir Jakarta Pusat (waktu itu stasiun Gambir masih
belum di renovasi seperti sekarang). Sayangnya saya lupa judulnya. Isinya
kira-kira ---yang masih saya ingat--- : ........Akhirnya
jarak diantara kita mengembang jua.... meninggalkan aku seorang diri diantara bangku
kosong .......besi rel kereta dan bangku di ruang tunggu penumpang terasa
semakin dingin...... (selanjutnya lupa) (Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar