BUDIDAYA
SAPI MAHAL
Mending usaha penggemukan sapi dari pada
budidaya sapi. Tahun lalu saya coba usaha budidaya sapi. Caranya beli sapi
betina jenis limosin, trus oleh mantri hewan di kawinin ---oops salah, astaghfirullah---
maklsudnya Inseminasi (teknik dalam dunia medis
untuk membantu proses reproduksi dengan cara memasukan sperma yang telah
disiapkan ke dalam rahim menggunakan kateter). Setelah Inseminasi atau kawin
suntik trus sapinya bunting sampai 9 bulan.
Usaha budidaya pedet/anak sapi hitungannya
rata rata setahun beranak sekali. Waduh...lama banget. Pantes aja gak ada yang
mau usaha budidaya sapi. Bikin pedet/anak sapi ternyata mahal, waktu lama/setahun
dan resiko tinggi.
Bisa dimengerti sekarang, bahwa orang
lebih pilih usaha ternak penggemukan sapi karna lebih menguntungkan dibanding
budidaya sapi.
Usaha penggemukan sapi, caranya : beli sapi
bakalan/pedet yang beratnya ±200 kg (jenisnya apa aja : simental, limosin,
brahman, PO, dst....) trus kasih makan
selama tiga bulan (beratnya udah jadi
300 kg) kemudian jual. Nah, dalam tempo 3 bulan udah ada untungnya Bisa
dihitung sendiri untungnya kalo dengan harga sapi RP.48.000,- (setelah
dikurangi cost perkiraan untung dari feasibiliti studi 25%) Gimana ada yang tertarik
gak?. (Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar