Sabtu, 31 Oktober 2015

BUDIDAYA SAPI MAHAL
Mending usaha penggemukan sapi dari pada budidaya sapi. Tahun lalu saya coba usaha budidaya sapi. Caranya beli sapi betina jenis limosin, trus oleh mantri hewan di kawinin ---oops salah, astaghfirullah--- maklsudnya Inseminasi (teknik dalam dunia medis untuk membantu proses reproduksi dengan cara memasukan sperma yang telah disiapkan ke dalam rahim menggunakan kateter). Setelah Inseminasi atau kawin suntik trus sapinya bunting sampai 9 bulan.
Usaha budidaya pedet/anak sapi hitungannya rata rata setahun beranak sekali. Waduh...lama banget. Pantes aja gak ada yang mau usaha budidaya sapi. Bikin pedet/anak sapi ternyata mahal, waktu lama/setahun dan resiko tinggi.
Bisa dimengerti sekarang, bahwa orang lebih pilih usaha ternak penggemukan sapi karna lebih menguntungkan dibanding budidaya sapi.
Usaha penggemukan sapi, caranya : beli sapi bakalan/pedet yang beratnya ±200 kg (jenisnya apa aja : simental, limosin, brahman, PO, dst....)  trus kasih makan selama tiga bulan (beratnya udah  jadi 300 kg) kemudian jual. Nah, dalam tempo 3 bulan udah ada untungnya Bisa dihitung sendiri untungnya kalo dengan harga sapi RP.48.000,- (setelah dikurangi cost perkiraan untung dari feasibiliti studi 25%) Gimana ada yang tertarik gak?. (Oktober 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar