Rabu, 28 Oktober 2015

Menteri ESDM sangat bagus menggambarkan hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika (25/10/2015). Dalam blog saya (hherbandi.blogspot.com), saya kutip seluruhnya untuk bahan pelajaran, ada beberapa point yang bernilai informasi dan perlu bagi bagi pemerintah/pengusaha/pedagang/akademisi/dst. Beberapa point tersebut sbb :
WASHINGTON DC - Jika orang berharap pada upacara kebesaran, mereka akan kecewa.  Kalau yang ditunggu adalah diplomasi basa-basi tingkat tinggi mereka akan kecewa juga.  Kalau penghormatan diterjemahkan dengan besarnya bendera, lebarnya karpet merah, dan tingginya pangkat pejabat yang menjemput, mereka akan terus bertanya "kok Presiden saya kurang dihormati?"
Semua upacara penjemputan berlangsung sederhana, cepat, efisien dan fungsional.
Jika yang diharapkan adalah diskusi mendalam pimpinan kedua negara, kunjungan ini sukses besar.  Semua aspek strategis dibicarakan dengan hangat dan terbuka. Investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi, hingga urusan kesehatan rakyat.
Yang terpenting, jika orang berharap pada hasil nyata kunjungan ini mereka seharusnya menghargai angka-angka ini. 
·         Ada 14 business deal ditandatangani, termasuk 11 bidang energi. 
·         Investasi USD 3,5 miliar disepakati.  Total USD 17 miliar transaksi bisnis ditandatangani. 
·         Ada 250 lebih Pemimpin bisnis Amerika, terutama investor yang sudah sangat lama berada di Indonesia hadir dalam gala dinner yang hangat. 
·         150 Pemimpin bisnis hadir dalam business summit
·         Tak kurang dari 15 pertemuan "padat berisi" dilakukan oleh Presiden dan delegasinya.
Dalam salah satu pidato singkat di gala dinner semalam, dengan manis Presiden mengapresiasi karya karya Steve Job yang amat user friendly dan penuh pesan simplicity.  Di ujung pidato Presiden menutup: "kesederhanaan adalah refleksi dari kecerdasan.  Hanya orang cerdas seperti Steve Job yang mampu membuat hal rumit menjadi sederhana."
Hasil kunjungan, selain business deal dan kepercayaan dari private sector AS terhadap kebijakan ekonomi yang diambil Presiden Jokowi dan dari angka-angka tersebut diatas yang tentu saja dapat meningkatkan investasi/perekonomian kita.

Kedatangan  Presiden Jokowi ke Amerika juga sebagai promosi bahwa indonesia sebagai negara yang  menggaungkan toleransi beragama dan Islam moderat untuk melawan radikalisme dan kekerasan ekstrimisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar