Menteri ESDM sangat bagus
menggambarkan hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika (25/10/2015). Dalam
blog saya (hherbandi.blogspot.com), saya kutip seluruhnya untuk bahan pelajaran,
ada beberapa point yang bernilai informasi dan perlu bagi bagi pemerintah/pengusaha/pedagang/akademisi/dst.
Beberapa point tersebut sbb :
WASHINGTON DC - Jika orang
berharap pada upacara kebesaran, mereka akan kecewa. Kalau yang ditunggu
adalah diplomasi basa-basi tingkat tinggi mereka akan kecewa juga. Kalau
penghormatan diterjemahkan dengan besarnya bendera, lebarnya karpet merah, dan
tingginya pangkat pejabat yang menjemput, mereka akan terus bertanya "kok
Presiden saya kurang dihormati?"
Semua upacara
penjemputan berlangsung sederhana, cepat, efisien dan fungsional.
Jika yang diharapkan
adalah diskusi mendalam pimpinan kedua negara, kunjungan ini sukses
besar. Semua aspek strategis dibicarakan dengan hangat dan terbuka.
Investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi,
hingga urusan kesehatan rakyat.
Yang terpenting, jika orang berharap pada hasil nyata kunjungan ini mereka
seharusnya menghargai angka-angka ini.
·
Ada 14 business deal ditandatangani, termasuk 11 bidang
energi.
·
Investasi USD 3,5 miliar disepakati. Total USD 17 miliar transaksi bisnis
ditandatangani.
·
Ada 250 lebih Pemimpin bisnis Amerika, terutama investor yang sudah sangat
lama berada di Indonesia hadir dalam gala dinner yang
hangat.
·
150 Pemimpin bisnis hadir dalam business summit.
·
Tak kurang dari 15 pertemuan "padat berisi" dilakukan oleh
Presiden dan delegasinya.
Dalam salah satu pidato singkat di gala dinner semalam,
dengan manis Presiden mengapresiasi karya karya Steve Job yang amat user
friendly dan penuh pesan simplicity. Di ujung pidato
Presiden menutup: "kesederhanaan adalah refleksi dari kecerdasan.
Hanya orang cerdas seperti Steve Job yang mampu membuat hal rumit menjadi
sederhana."
Hasil kunjungan, selain business deal dan
kepercayaan dari private sector AS terhadap kebijakan ekonomi yang diambil
Presiden Jokowi dan dari angka-angka tersebut diatas yang tentu saja dapat meningkatkan
investasi/perekonomian kita.
Kedatangan Presiden Jokowi ke
Amerika juga sebagai promosi bahwa indonesia sebagai negara yang menggaungkan toleransi
beragama dan Islam moderat untuk melawan radikalisme dan kekerasan ekstrimisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar